#8 dan #9 untuk Ksatria-Ksatria Ngawur Dataran Tortilla

Penulis: Anggraeni Widhiasih

Sejak pertama kali memulai kegiatan Klub Baca di Perpustakaan Forum Lenteng, buku yang berjudul Dataran Tortilla (KPG, 2016) sudah menjadi buah bibir kawan-kawan Forum Lenteng. Konon, buku ini sangat menyenangkan untuk dibaca. Bahkan saking apiknya, buku ini hendak kami jadikan buku pertama yang ditadarusi bersama. Sayang, kendala teknis terpaksa membuat jadwal membaca Dataran Tortilla musti ditunda.

Jadilah akhirnya pertemuan #8 Klub Baca Buku Untuk Semua kami rancang untuk mendedikasikan diri membaca karya John Steinbeck satu ini. Jadwal yang mulanya adalah Rabu, 25 Januari 2017 dimundurkan menjadi Kamis, 26 Januari 2017 pukul 17.00 WIB dengan beberapa alasan.

Pertemuan #8 Klub Baca tersebut pun menjadi yang paling ramai dari yang sudah-sudah. Kurang lebih hadir Otty, Anggra, Pingkan, Zikri, Yuki, Ika, Melisa, Rambo, Rian, Ragil dan Dhuha menjejali garasi rumah Otty yang menjadi lokasi Perpustakaan Forum Lenteng. Dan seperti yang sudah-sudah diperbincangkan, Dataran Tortilla memang sangat menyenangkan untuk dibaca. Tak jarang kami berhenti membaca untuk terpingkal bersama akibat ulah tokoh-tokoh Dataran Tortilla.

Saking asiknya, buku ini tak habis dibaca semalam saja. Kami pun melanjutkan Klub Baca pertemuan #9 keesokan harinya yaitu Jumat, 27 Januari pukul 17.00. Otty, Anggra, Pingkan, Zikri, Rian dan Dhuha pun kembali hadir untuk membacakan kisah-kisah jenaka dari Dataran Tortilla. Terry yang beberapa hari lalu mengikuti Akademi ARKIPEL pun malam itu bergabung untuk pertama kalinya dengan Klub Baca. Kurang lebih kami menghabiskan buku setebal 219 halaman ini dalam waktu 9 jam.

Kisah sosok-sosok yang menghuni sebuah wilayah kecil bernama Dataran Tortilla di kota Monterey pun dibacakan. Mula-mula kami berkenalan dengan Danny, Pilon dan Big Joe Portugis. Lalu menyusullah Pablo, Jesus Maria dan si Bajak Laut. Keenamnya adalah sosok paisano patriotis yang tinggal bersama dalam sebuah rumah milik Danny. Pula terikat erat dengan rasa kesekawanan dan kemanusiaan yang selalu terpicu dan terjalin akibat anggur. Makanya tak heran jika ulahnya sering ngawur.

Lewat karya Steinbeck ini, kami dikenalkan pada sebuah gambaran hidup kaum Paisano di era pasca Perang Dunia I yang kontras dengan gambaran hidup orang Amerika pada umumnya. Paisano-paisano ini sangat patriotis tetapi nyaris nihil nilai kesopanan. Mereka mirip ksatria-ksatria di dongeng namun sangat suka mabuk anggur, bermain wanita dan bahkan mencuri! Kemiskinan yang melingkupi mereka sama sekali tidak menjadi balada malahan dijalani dengan suka cita.

Rian berkata bahwa ia sangat suka adegan terbakarnya lilin San Francis. Menurutnya, Steinbeck bertutur dengan cara yang sangat puitik dan filmis. Sedangkan Otty berujar bahwa ia semakin suka karakter Bajak Laut. ” Seniman banget dia!”, begitu ucapnya di tengah prosesi membaca kisah si Bajak Laut dan anjing-anjing piaraannya. Otty juga sangat suka adegan mesin penyedot debu karena menyerupai puisi sosialis.

Menyenggol ucapan Otty soal puisi sosialis, memang kalau dipikir-pikir gerombolan Ksatria Danny cs ini adalah kelompok masyarakat yang tidak punya kelas. Orang kaya bukan, orang miskin bukan, orang biasa-biasa pun bukan. Terinklusi dalam tatanan nilai moral masyarakatnya pun tidak! Tapi mereka bisa sangat humanis dengan kekomunalan dan solidaritasnya.

Steibeck lewat karya yang jenaka ini sepertinya malah menyampaikan kritik yang cukup keras mengenai banyak hal. Salah satunya mungkin soal individualisme yang kala itu berkembang di Amerika. Tak heran jika kemudian karya ini menjadi karya pertama Steinbeck yang menaikkan namanya. Dataran Tortilla (atau Tortilla Flat dalam judul aslinya) pun pertama kali diterbitkan pada tahun 1935. Hanya beberapa tahun sebelum Perang Dunia II dimana Steinbeck pun turut terjun di dalamnya.

The Pearl adalah salah satu karya Steinbeck yang ia tulis di tahun 1947 sekembalinya dari Perang Dunia II.  Usai Dataran Tortilla, kami akan membaca The Pearl edisi Bahasa Inggris karya John Steinbeck tersebut. Masih dengan lokasi dan waktu yang sama, yaitu di Perpustakaan Forum Lenteng, setiap hari Rabu (dan Kamis jika satu tak usai), pukul 19.00 WIB. Acara membaca ini turut kami siarkan pula secara langsung via facebook .Tentu kalau mau, kamu pun dipersilakan untuk bergabung membaca bersama Klub Baca Buku Untuk Semua.***

 

 

Klub Baca #8: Dataran Tortilla
Klub Baca #10: The Pearl