Baca Berjamaah: Sekali Baca, Semua Orang Tercakupi

Penulis: Manshur Zikri

Sejak dulu, Otty Widasari (Direktur Program Pendidikan dan Pemberdayaan Media Berbasis Komunitas, milik Forum Lenteng), selalu memacu semangat kawan-kawan di Forum Lenteng untuk membaca buku. Biasanya, yang ia rekomendasikan adalah karya sastra. Saya pribadi mengakui bahwa itu penting untuk memperkaya wawasan, atau setidaknya memperkaya sudut pandang kita dalam melihat berbagai hal.

dokumentasi-perpustakaan-forum-lenteng_klub-baca-foto-oleh-albert-rahman-putra_8-desember-2016_02

Forum Lenteng adalah salah satu komunitas seni yang memiliki banyak koleksi yang berhubungan dengan aktivitas kebudayaan. Selain filem, tentu saja koleksi utama adalah buku, khususnya buku-buku sastra. Semua koleksi ini berada di bawah koordiniasi tim Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Kini, Forum Lenteng membentuk Divisi Perpustakaan dan Mediatek yang secara khusus mengelola perpustakaan tersebut untuk menjadi lebih aktif memfasilitasi semua anggota organisasi dan masyarakat yang ingin mengakses koleksi-koleksi Forum Lenteng.

dokumentasi-perpustakaan-forum-lenteng_klub-baca-foto-oleh-albert-rahman-putra_8-desember-2016_01

Anjuran Otty ternyata dilakukan juga oleh beberapa orang di Forum Lenteng, termasuk saya. Biasanya, kami menyepakati sebuah judul buku untuk dibaca oleh masing-masing orang (dibaca sendiri-sendiri, terkadang ada yang membawa pulang buku tersebut, untuk dibaca di rumah, sebelum tidur, katanya), lantas akan mendiskusikan isinya ketika semuanya sudah selesai membaca. Akan tetapi, cara ini memakan waktu yang lama, bisa berminggu-minggu lamanya menunggu sampai semua orang selesai membaca, barulah setelah itu berdiskusi. Selain itu, cara ini juga membawa sial: buku Forum Lenteng sering kali hilang entah ke mana setelah berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain. Kalau sudah begitu, tak ada satu pun yang mengaku dan mengetahui di mana keberadaan terakhir si buku yang akan didiskusikan tersebut.

Karena semangat membaca tak bisa dihilangkan begitu saja, sebagai ibu yang bijak bagi Gembel-Gembel Lenteng (sebutan akrab untuk anggota Forum Lenteng), Otty pun memiliki sebuah ide sebagai siasat untuk mencegah hilangnya buku. Siasat itu ialah dengan membentuk klub baca. Aturan mainnya: kami membaca buku yang dipilih sesuai kesepakatan, kemudian membacanya bersama-sama, secara bergantian dari satu bab ke bab berikutnya, hingga selesai. Dengan begitu, semua orang bertanggung jawab dengan keberadaan buku; semua orang sama-sama tahu bahwa buku itu sedang dibaca, bersama-sama.

Ternyata, selain ampuh mencegah tragedi kehilangan buku, cara ini juga efektif untuk mempersingkat waktu. Sekali dayung, dua, tiga pulau terlampaui; sekali baca, semua peserta klub baca tercakupi. Juga tidak menguras banyak tenaga: ketika saya lelah, saya bisa menggilir buku itu ke teman saya untuk dilanjutkan bacanya dan saya cukup mendengarkan saja suaranya. Ada yang bersuara lantang dan jelas, ada yang berucap dengan cepat (itu, sih, saya, biasanya) dan tidak jelas. Tapi ada juga yang piawai memainkan intonasi sehingga saya dapat menikmati cerita dari buku itu layaknya mendengarkan sebuah dongeng.

dokumentasi-perpustakaan-forum-lenteng_klub-baca-foto-oleh-hafiz-rancajale_22-november-2016

dokumentasi-perpustakaan-forum-lenteng_klub-baca-foto-oleh-anggraeni-widhiasih_22-november-2016

Berkat kegiatan klub baca ini, kini Perpustakaan Forum Lenteng (yang telah berpindah ke garasi rumah Otty sejak ia pindah rumah ke Tanjung Barat—rumahnya kini persis berada di depan markas Forum Lenteng) lebih sering menjadi ramai. Oleh karenanya, Divisi Perpustakaan dan Mediatek Forum Lenteng, yang kini dikoordinir oleh Anggraeni Widhiasih, menjadikan kegiatan Klub Baca ini sebagai program utama perpustakaan.

Rencananya, kegiatan Klub Baca ini akan diadakan setiap minggu. Sejauh ini, Perpustakaan Forum Lenteng sudah menyelenggarakan dua kegiatan membaca bersama. Yang pertama dilaksanakan pada tanggal 22 November, 2016, membaca buku Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta (karya Luis Sepúlveda, terjemahan Ronny Agustinus) di Forumsinema, salah satu space yang juga dikelola oleh Forum Lenteng di Gudang Sarinah Ekosistem. Yang kedua dilaksanakan pada tanggal 8-9 Desember, 2016, membaca kumpulan cerpen Robohnya Surau Kami (karya A. A. Navis) di Perpustakaan Forum Lenteng.

dokumentasi-perpustakaan-forum-lenteng_klub-baca-foto-oleh-albert-rahman-putra_8-desember-2016_03

dokumentasi-perpustakaan-forum-lenteng_klub-baca-foto-oleh-albert-rahman-putra_9-desember-2016

Saya berharap, kegiatan ini dapat berjalan konsisten setiap minggu dan mengaktivasi pengelolaan perpustakaan di organisasi kami. Dan tentu saja, kegiatan Klub Baca Forum Lenteng ini juga terbuka untuk umum. Kamu juga dapat berpartisipasi. Syaratnya hanya dua: siapkan suara, dan siapkan badan untuk duduk beberapa menit hingga buku itu selesai dibaca oleh semua partisipan klub.***

Sebuah Catatan Tentang Membaca
Klub Baca: Cerita Dari Jakarta