#8 dan #9 untuk Ksatria-Ksatria Ngawur Dataran Tortilla

Kisah sosok-sosok yang menghuni sebuah wilayah kecil bernama Dataran Tortilla di kota Monterey pun dibacakan. Mula-mula kami berkenalan dengan Danny, Pilon dan Big Joe Portugis. Lalu menyusullah Pablo, Jesus Maria dan si Bajak Laut. Keenamnya adalah sosok paisano patriotis yang tinggal bersama dalam sebuah rumah milik Danny.


Berkenalan dengan Tiongkok

Otty berkata bahwa tak heran Lu Xun menjadi kesayangan Mao, sebab penulis satu ini dengan luwes berbicara baik dalam bahasa vernakular maupun klasik Tiongkok.


Menuntaskan Cerita dari Jakarta

Cerita-cerita Pram di buku ini sebetulnya punya isi yang cukup kompleks. Ia berbincang tak cuma soal masyarakat kolonial tapi juga soal kelas sosial dan sosial dari masyarakat Indonesia – terutama Jakarta- pada masa-masa ketika cerpen tersebut ditulis. Semuanya dirangkum dalam cerita keseharian yang “pendek” dan terasa sederhana.


Membacakan dan Mendengarkan Jakarta

Lewat pembacaan bergilir cerpen-cerpen Pram—ditulis oleh sang sastrawan pada kisaran 1948-1956—itu, nuansa Jakarta di akhir tahun 40-an hingga awal 50-an seolah dihidupkan kembali. Tak jarang suasana kolonial Belanda serta imajinasi tentang Jakarta di awal era kemerdekaan Indonesia pun bermunculan dalam cerita yang dibacakan.